Vaksinasi pertama dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (16/7).
Data yang disajikan sebelum pertemuan mencatat bahwa orang-orang tersebut memiliki respons antibodi yang berkurang setelah seri vaksinasi primer yang direkomendasikan dibandingkan dengan individu yang sehat.
Saat ini vaksin booster baru dilakukan di rumah sakit-rumah sakit vertikal untuk para nakes.
Bersama Issac, juga tampak Perdana Menteri Naftali Bennett, yang mendesak pentingnya suntikan booster dalam memerangi pandemi Covid-19. Dia berjanji bahwa Israel akan membagikan semua informasi yang diperolehnya dari peluncuran inokulasi publik.
Seruan penyetopan vaksin booster ini mencuat ketika banyak negara kaya mempertimbangkan vaksinasi ketiga, dalam rangka memerangi varian Delta yang dianggap lebih menular.
Israel mulai menawarkan vaksin booster sekitar 10 hari yang lalu kepada orang-orang di atas usia 60 sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Salah satu negara termiskin di Asia, Kamboja menawarkan vaksin AstraZeneca sebagai suntikan ketiga kepada mereka yang telah menerima vaksin virus tidak aktif yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac, dengan tujuan memperkuat kekebalan terhadap varian Delta COVID-19.
Para ilmuwan masih terbagi atas penggunaan booster vaksin COVID-19 secara luas di antara mereka yang tidak memiliki masalah mendasar karena manfaat booster masih belum ditentukan.
Komentar itu muncul tepat sebelum pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya berencana membuat vaksin booster tersedia secara luas untuk semua orang Amerika mulai 20 September ketika infeksi dari varian Delta dari virus corona meningkat.